1. Massage
Berapa kali sebaiknya tubuh dipijat? pijatan yang
dilakukan hanya sesekali waktu bisa memberikan manfaat positif bagi
tubuh. Apalagi jika dilakukan teratur.
"Bagi orang yang sering merasakan
ketegangan pada tubuh karena tekanan pekerjaan atau aktivitas hariannya
sebaiknya melakukan pijat seminggu sekali. Sayangnya banyak orang yang
lupa merawat dirinya, padahal melakukan pijat sebulan sekali saja bisa
membuat tubuh lebih segar dan kembali berfungsi dengan baik dalam
aktivitas harian. Perawatan pijat juga memberikan waktu bagi diri
sendiri untuk rileks. Jika dilakukan dengan benar, perawatan ini bisa
meningkatkan kesehatan fisik dan mental," jelasnya.
Dampaknya jika tidak melakukan massage?
Bratschi mengatakan stres itu pembunuh. Katanya, banyak orang yang
beraktivitas dengan ketegangan pada banyak bagian dari tubuhnya.
Ketegangan ini memengaruhi banyak hal seperti sirkulasi darah dan bahkan
temperamen seseorang, tambahnya. Kondisi ini, jika dibiarkan, akan
memengaruhi kesehatan tubuh dalam jangka panjang.
2. Memeriksakan Kulit
"Kulit terluar merepresentasikan kondisi di dalam tubuh. Penyakit dalam
seperti jantung dan kanker lambung, bisa dianalisa dari pemeriksaan
kulit oleh dermatologis," jelas Dr Craig Austin, dermatolog di New York.
Berapa kali harus periksa kesehatan kulit? Setidaknya satu tahun sekali,
saran Dr Austin. Kecuali kondisinya Anda memiliki riwayat terdeteksi
melanoma atau punya potensi atau berisiko tinggi terkena kanker kulit.
Untuk dua kondisi ini, pemeriksaan di dermatologis harus dilakukan 2-3
kali dalam setahun. Sejumlah faktor yang memengaruhi risiko tinggi
terkena melanoma di antaranya Anda berkulit putih, punya riwayat
terbakar sinar matahari, kulit mudah terbakar, tinggal di daerah tropis,
dan keluarga punya riwayat kanker kulit.
Dampak jika tak rutin memeriksakan diri ke ahli dermatologi? Dr Austin
mengatakan, orang ini akan berisiko mengalami kematian karena kanker
kulit. Terdengar terlalu keras memang, namun demikian faktanya. Begitu
kanker masuk ke bagian dalam kulit, dia bisa menyebar ke bagian lain
dari tubuh.
3. Facial
Facial menjadi salah satu perawatan yang menyehatkan tubuh. Namun bukan sekadar facial
yang berkonsetrasi pada wajah dan leher.
Tetapi juga pada tangan,
lengan, kaki, pundak, dan tempurung kepala yang menggabungkan
aromaterapi dan pembuangan getah bening. Facial yang menyeluruh seperti ini membantu sistem kekebalan bekerja lebih maksimal dan membuang racun pada tubuh.
Seberapa sering harus facial? Bratschi menyarakan untuk melakukan facial sebulan sekali untuk menjaga kesehatan kulit. Namun frekuensinya bisa bertambah tergantung sejumlah kondisi.
Dampak jika mengabaikan facial? "Kulit Anda adalah refleksi
terluar dari diri Anda," jelas Bratschi. Banyak faktor yang merusak
kesehatan kulit seperti stres atau polusi. Kondisi inilah yang perlu
diperhatikan dengan cara melakukan perawatan kulit secara teratur.
4. Memeriksakan Gigi
Segalanya berawal dari mulut. Mulut yang sehat memengaruhi kondisi fisik
secara keseluruhan. Gigi dan gusi yang kuat membuat asupan nutrisi
lebih maksimal dan membuat lebih percaya diri.
Berapa kali harus periksa gigi? "Idealnya, lakukan pemeriksaan gigi enam
bulan sekali atau setidaknya satu tahun sekali," kata Golub-Evans.Namun lakukan perawatan yang benar di antara jadwal periksa ini. Yakni
menyikat gigi dan membersihkan dengan benang gigi.
Golub-Evans
menyarankan, sebaiknya bersihkan gigi dengan serat atau benang gigi
sebelum menyikat dan berkumur setiap malam. Saat pagi, cukup dengan
menyikat gigi saja. Untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, sebaiknya
konsumsi buah dan sayur lebih banyak. Selain itu hindari makanan manis,
alkohol, dan rokok. Zat asam bisa merusak gigi, jelas Golub-Evans.
Dampaknya jika malas periksa gigi? "Bertambahnya usia memengaruhi
kesehatan mulut. Dengan perawatan yang baik, gigi dan mulut bisa
terhindar dari efek proses penuaan ini," jelas Golub-Evans. Lebih lanjut
dijelaskan, bakteri dalam mulut bisa menyebar melalui aliran darah dan
menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Masalah kesehatan yang banyak ditemui pada orang yang tidak memeriksakan
gigi secara rutin adalah radang gusi dan masalah rongga mulut yang
disebabkan bakteri. Kebiasaan tidak memeriksakan gigi secara rutin juga
berisiko pada gangguan pada tulang dan ompong," jelas Golub-Evans.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar